REFLEKSI PERTEMUAN KE 6 FILSAFAT ILMU

 Nama : Belva Laila Falah 

NIM :20309251018

 

Refleksi Materi Pertemuan Keenam

FILSAFAT ILMU

 

 

Pada pertemuan minggu lalu di perkuliahan Filsafat Ilmu yang diampu oleh Prof. Marsigit telah dibahas terkait filsafat menembus ruang dan waktu. Suatu fenomena yang sangat mendasar yang sudah berkali-kali ditayangkan, perjalanan yang mungkin ada pada kurun waktunya. 

Filsafat mempunyai objek, yaitu objek formal & objek material. Objek formal berupa bentuknya, sedangkan objek material berupa substan nya.  Pada pertemuan minggu lalu dibahas pula pembahasan secara metafisik, yaitu salah satu contohnya wadah adalah “isi”. Filsafat itu ialah suatu penjelasan. Karna sebenar benarnya filsafat ialah penjelasan seseorang yang bersifat harus bisa memberi penjelasan (dengan contoh-contoh). 

Masih seputar filsafat, banyak hal yang dapat kita hubungkan dengan filsafat, salah satunya “cerdas dalam flsafat” yaitu sesuatu yang sesuai dengan metode ruang & waktu. 

Dan pada jaman filsafat dulu, pada saat itu berpatokan pada struktur. Dimana struktur itu dibagi menjadi 2, yaitu struktur diri & bukan diri. Berhubungan lagi secara metafisik, maka terdapat pula metode epistemologi. Didalam metode itu membahas tentang ”ada, pengada” untuk mendeskripsikan sesuatu. 

Lalu Prof. Marsigit memberikan suatu pertanyaan yang unik, yaitu 

”apakah didalam filsafat itu terdapat metode?”. jawabannya simple, yaitu ”ada”. Kenapa alasan dari jawabannya “ada”?, karena hal itu menembus ruang dan waktu.

            Lanjut ke topik seputar ilmu, filsafat itu ilmu, sedangkan ilmu itu konsep, dan konjsep itu struktur. Semua bagian itu saling berhubungan. Didalam filsafat juga terdapat istilah Sintetik, yaitu hubungan sebab akibat dari fenomena sebab & akibat. 

Pada setengah sesi pertemuan minggu lalu terdapat pertanyaan lagi oleh Prof. Marsigit yang dapat saya kutip dan berhungan dikehidupan sehari hari. Yaitu 

“dalam filsafat apakah ada hubungan buah kates & ayam?”

Pertanyaan ini sangat unik menurut saya, bagi orang awam pasti spontan menjawab “tidak ada”. Tetapi di fenomena lain tentu menimbulkan jawaban yang “ada”.  Jadi yang dapat disimpulkan dalam contoh pertanyaan ini adalah suatu hal yang mungkin tidak berhubungan atau 1 konsep tapi malah bisa menghasilkan jawaban yang memungkinkan. 

Setelah sintetik, ataupun metafisik, ada pula bahasa lain didalam filsafat yaitu a postiori atau diartikan paham setelah melihat. 

A postiori dan analitik ini sangat berhubungan, karna a postiori adalah komponen berpikir secara analitik. Sedangkan analitik itu sendiri dapat diartikan sebagai sesuatu yang berjalan diatas konsep konsep yang valid. Didalam filsafat mengandung fenomena, fenomena dapat ditelaah secara filosofis. 

Selanjutnya pada penutup perkuliahan minggu lalu yaitu seputar harapan dalam pembelajaran filsafatm, yakni dapat membuat karya imiah, penelitian, dll dibidang pembelajaran matematika. 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku Paul Ernest (The Philosophy Of Math Education)

Refleksi Materi Filsafat Ilmu Pertemuan 5