Resume Buku Paul Ernest (The Philosophy Of Math Education)

Nama : Belva Laila Falah 

NIM : 20309251018

                                                                        TUGAS F 

LAPORAN PERTANYAAN PARADIGMA YG DITURUNKAN DARI BUKU 

“The Philosophy Of Mathematics Education”

Karya (Paul Ernest)

 

 

Activity 1: Ideology of Education

Objective        : Understanding various ideology of education

Materials         : Posed problems or questions, handout and supporting references Method      : GroupDiscussion

Question/Problem:

 

Followings are various ideologies of education:

 

A. KEGIATAN 1: IDEOLOGI PENDIDIKAN

IDEOLOGI

 Penjelasan 

Radical 

Dalam Bukunya Prof. Marsigit, Paul Ernest  (1995(, mendeskripsikan bahwa politik pendidikan berkaitan langsung dengan ideologi pendidikannya. Kaum yang berideologi pendidikan anarkisme lebih menekankan pada kebutuhan untuk meminimalkan dan/atau melenyapkan batasan-batasan terlembaga atas perilaku personal, dan berusaha sejauh mungkin membebaskan masyarakat dari lembaga-lembaga

Conservative

Dalam hal pendidikan, kaum konservatif menganggap bahwa sasaran utama sekolah adalah pelestarian dan penerusan struktur dan sistem sosial serta pola-pola berikut tradisi-tradisi yang sudah mapan. Pada dasarnya mendukung ketaatan terhadap lembaga-lembaga dan proses-proses budaya yang sudah teruji oleh waktu, disertai dengan rasa hormat yang mendalam terhadap hukum serta tatanan sosial yang baku, sebagai landasan bagi perubahan sosial yang konstruktif.

Liberal 

Bangsa-bangsa berideologi Progressive Educator cenderung mengimplementasikan politik pendidikan liberal. Berdasarkan tujuan dari Ideologi pendidikan liberal yaitu untuk melestarikan dan memperbaiki tatanan sosial yang ada, dengan cara membelajarkan setiap siswa sebagaimana caranya menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupannya sendiri secara efektif.

Humanis

Kaum old humanist menyatakan bahwa hakekat siswa dalam pembelajaran harus ditanamkan nilai-nilai karakter. Menurut pandangan ini, bakat dan matematika genius yang diwariskan, dan kemampuan matematika dapat diidentifikasi dengan kecerdasan murni. Pendidikan diberikan agar siswa mengetahui bakat mereka sendiri dan mampu mengembangkannya.

Masyarakat ini memandang ilmu pengetahuan sebagai struktur kebenaran.

 

Progersif

Bangsa-bangsa berideologi Progressive Educator cenderung mengimplementasikan politik pendidikan liberal. Adapun tujuan dari aliran progresivisme dalam pendidikan ialah ingin merubah praktik pendidikan yang selama ini terkesan otiriter menjadi demokratis dan lebih menghargai potensi dan kemampuan anak, serta mendorong untuk dilaksanakannya pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik.

Socialist

Melalui aktivitas sosial, manusia akan melakukan observational learning yang melibatkan kapasistas mental, kognitif, emosional, dan keterampilan.   Persaingan yang kompetitif digantikan dengan perencanaan. Setiap orang bekerja demi komunitas dan memberi kontribusi pada kebaikan bersama sehingga muncul kepedulian terhadap orang lain. Kedua, landasan ontologis yang mendasari sosialisme berkaitan dengan kodrat etis manusia; sifat kodrati manusia; dan harmoni tatanan masyarakat.

Demokrasi

Bangsa-bangsa derideologi public educator cenderung mengimplementasikan politik pendidikan demokrasi. Indonesia adalah menjadi bangsa yang demokratis maka konsekuensinya ideologi pendidikan di Indonesia adalah menganut atau mengimplementasikan ideologi pendidikan Public educator.

 

 

B.   Kegiatan 2          : Sifat Pendidikan

Sifat Pendidikan

Penjelasan

Kewajiban

Penjelasan dari Paul ernest bahwasannya pada jaman Plato, hal yang wajib pada jaman Plato adalah pendidikan. Setiap anak wajib memperoleh pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, dalam pembelajran matematika dapat dilakukan kesepakatan seperti symbol yang sudah di sepakati oleh ilmuan matematika terdahulu

Melestarikan 

Melestarikan sifat pendidikan dalam pembelajaran matematika ini bisa dikaitkan dengan pembelajaran matematika hijau. Bahwa nilai kebenaran matematka adalah mutlak, bahwa matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang tidak diragukan lagi dan obyektif.

 

Pemanfaatan 

Bahwa nilai kebenaran matematka adalah mutlak, bahwa matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang tidak diragukan lagi dan obyektif.  Pemanfaatan dalam sifat matematika disini bisa juga di anggap sebagai pemanfaatan model,metode,strategi atau pendekatan dalam proses pembelajaran agar lebih bermakna dan dapat mencapai tujuan pembelajaran

 

Transformasi

Adanya pendidikan ada perubahan yang terjadi dalam diri masing-maisng individu, contohnya perubahan dari yang jelek menjadi baik, dari bodoh menjadi pintar, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak terampil menjadi terampil dst.

 

Membebaskan 

Usaha untuk membebaskan manusia dari berbagai bentuk penindasan dan ketertindasan.

 

Menginginkan 

Kebutuhan dalam sifat pendidikan adalah keterkaitan belajar mengajar dimana ada pengajar (guru) dan belajar (peserta didik) namun keduanya tetap membutuhkan pembelajaran karena keduanya saling berkaitan dan saling menguntungkan satu sama lain.

Demokrasi 

Hakikat Pendidikan demokrasi itu adalah kebebasan, setiap individu mendapat peluang yang sama dalam menerima kesempatan dan perlakuan pendidikan.

 

 

 

 

C.   Kegiatan 3          Hakikat Matematika

Body of knowledge

Konstruktivisme sebuah teori yang memberikanmakna bahwa proses belajar dalam membangun pengetahuan ditekankan kepada siswa. Artinya, siswalah yang aktif dalam mengkonstruk pengetahuannya untuk membangun pengetahuan baru berdasarkan pengalaman yang dimilikinya hingga level perkembangan mentalnya. 

Kerangka ilmu terdiri dari unsur-unsur yang berhubungan, dari mulai yang kongkrit sampai level abstrak, semakin ke fakta maka semakin spesifik, sementara semakin mengarah ke teori maka semakin abstrak karena bersifat umum. 

 

Science Of Truth

Pada konsep ideal kurikulum 2013, pelaksanaan proses pembelajaran matematika di sekolah justru mengarahkan siswa untuk membuktikan sesuatu hal berdasarkan pengalaman langsung. Siswa diminta untuk melakukan percobaan secara langsung, kemudian melakukan pengamatan terhadap percobaan yang telah dilakukan, kemudian membuat sebuah kesimpulan atau pembuktian terhadap sesuatu hal yang diteliti. Dalam hal ini, siswa tidak hanya menggunakan logika (penalaran) dalam membuat sebuah kesimpulan atau pembuktian, namun siswa juga akan menggunakan pengalaman empirisnya. Dengan demikian, kebenaran yang akan diperoleh tidak hanya sesuai dengan teori yang ada, namun juga akan sesuai dengan keadaan nyata (pengalaman) yang telah dialami oleh siswa.

 

Structure Of Truth

Sesuatu yang dipahami, dipelajari, diketahui akan dianggap sebagai ilmu, pengetahuan, dan illmu tertentu sehingga menjadi kesimpulan atau keputusan yang valid. Oleh karena itu untuk mempelajari matematika, konsep sebelumnya yang menjadi prasyarat, harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami topik atau konsep selanjutnya.

Process Of Thinking 

Pada ilmu pengetahuan alam adalah metode induktif dan eksperimen. Dalam matematika mencari kebenaran itu dapat dimulai dengan cara induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang benar untuk semua keadaan harus dapat dibuktikan dengan cara deduktif. Dalam matematika suatu generalisasi dari sifat, teori atau dalil itu dapat diterima kebenarannya sesudah dibuktikan secara deduktif

Social Activities 

Matematika digunakan manusia untuk memecahkan masalahnya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : 

a.     Memecahkan persoalan dunia nyata

b.      Mengadakan transaksi jual beli, maka manusia memerlukan proses perhitungan matematika yang berkaitan dengan bilangan dan operasi hitungnya 

c.      Menghitung luas daerah  

d.     Menghitung jarak yang ditempuh dari suatu tempat ke tempat yang lain 

e.     Menghitung laju kecepatan kendaraan


 

 

 

 

D.  Kegiatan 4      : Sifat Matematika Sekolah

 

Search Of Pattern And Relation

Matematika disebut ilmu tentang hubungan karena konsep matematika satu dengan lainnya saling berhubungan. Misalnya : Antara persegi panjang dengan balok, antara persegi dengan kubus, antara kerucut dengan lingkaran, antara 5 x 6 = 30 dengan 30 : 5 = 6. 

Problem Solving 

Matematika adalah kegiatan problem solving. Guru berupaya mengembangkan pembelajaran sehingga menimbulkan masalah matematika yang harus dipecahkan oleh siswa dengan menggunakan cara mereka sendiri.

 

Investigation

Investigation atau research merupakan salah satu sifat matematika sekolah yang mana dengan adanya investigasi dalam matematika siswa akan terbiasa memecahkan masalah dengan adanya penelitian. Implikasi dalam pembelajaran matematika adalah diadakannya suatu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI (Group Investigation).

Communication 

Kemampuan komunikasi dalam matematika adalah kemampuan siswa membaca wacana matematika dengan pemahaman, mampu mengembangkan bahasa dan simbol matematika sehingga dapat mengkomunikasikan secara lisan dan tulisan, mampu menggambarkan secara visual dan merefleksikan gambar atau diagram ke dalam ide matematika, mampu merumuskan dan mampu memecahkan masalah melalui penemuan.

 

 

 

E.   Kegiatan 5      Moral Matematika 

Good vs Bad 

Kebenaran dan kesalahan di dalam metematika bersifat absolut.

Pragmatism 

Menurut (Mercause, 1964 ) dalam Paul Ernest pragmatisme teknologi bersandar pada utilitas dan kebijaksanaan, sehingga tidak ada dasar moral prinsip Dengan demikian tidak ada kekhawatiran dengan kebaikan semua individu, atau dengan kebaikan masyarakat secara keseluruhan.

Hierarkies Paternalistics

Nilai moral diajarkan oleh orang tua kepada anaknya. Hal ini memandang orang tua memiliki peran dalam menentukan moral anaknya

Humanity

Karena pembelajaran matematika salah satu pembelajaran yang bersifat sosial maka kita bisa menanamkan nilai-nilai karakter kehidupan sehari-hari kedalam pembelajaran matematika. Contoh sederhana nya adalah disiplin karena disiplin bisa berkaitan dengan waktu dan waktu berkaitan dengan matematika

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Materi Filsafat Ilmu Pertemuan 5